Warisan Arsitektur Kota Lama Surabaya: Melestarikan Identitas Sejarah dan Kebudayaan

 

Warisan Arsitektur Kota Lama Surabaya: Melestarikan Identitas Sejarah dan Kebudayaan

Muhammad Sokheh Sulaiman

S1 Keperawatan, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan, Universitas Nahdlatul UlamaSurabaya

1130023037@student.unusa.ac.id

Abstrak

Kota Tua Surabaya merupakan kawasan yang memiliki nilai sejarah dan arsitektur yang tinggi. Kawasan ini mencerminkan peninggalan kolonial yang mempengaruhi perkembangan kota modern Surabaya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis warisan arsitektur Kota Tua Surabaya, menilai status pelestarian bangunan bersejarah, dan memahami pentingnya pelestarian sebagai bagian dari identitas budaya kota. Artikel ini memberikan rekomendasi kebijakan konservasi berkelanjutan melalui pendekatan historis dan analisis arsitektural.

Kata Kunci:  Warisan arsitektur,  Kota lama Surabaya, Pelestarian, Identitas sejarah, Kebudayaan, Konservasi bangunan bersejarah,  Arsitektur kolonial, Surabaya tempo dulu.

Pendahuluan

Surabaya adalah salah satu kota terbesar di Indonesia dengan sejarah panjang sejak zaman kolonial. Kota Tua Surabaya adalah rumah bagi bangunan bersejarah yang dibangun pada masa kolonial Belanda. Arsitektur yang ada tidak hanya mencerminkan gaya Eropa, tetapi juga disesuaikan dengan kondisi setempat. Dalam proses modernisasi, banyak bangunan tua di kawasan ini yang terancam hilang karena kurangnya upaya pemeliharaan.

Tujuan Penelitian

Identifikasi bangunan bersejarah yang mempunyai nilai arsitektur tinggi di Kota Lama Surabaya. Menganalisis situasi konservasi dan tantangan yang dihadapi dalam upaya konservasi. Menilai dampak hilangnya bangunan bersejarah terhadap identitas budaya suatu kota.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis. Data diperoleh melalui survei lapangan, wawancara dengan pakar arsitektur dan sejarah, serta tinjauan literatur yang relevan. Pengamatan dilakukan di beberapa bangunan ikonik, antara lain Gedung Internatio, Balai Kota Surabaya, dan berbagai tempat tinggal kolonial yang masih ada.

Hasil dan Pembahasan

Ciri-ciri Arsitektur Kolonial  Kota Lama Surabaya Bangunan-bangunan di Kota Lama Surabaya pada umumnya menampilkan ciri-ciri arsitektur kolonial yang dipengaruhi  gaya neoklasik dan art deco. Bangunan-bangunan ini biasanya menggunakan material lokal seperti batu bata dan kayu, dan dibangun agar sesuai dengan iklim tropis, dengan langit-langit tinggi dan jendela besar untuk ventilasi alami. 

Tantangan dalam Pelestarian, Tantangan utama dalam melestarikan warisan arsitektur Kota Tua Surabaya adalah: Pertama, kurangnya kesadaran dan apresiasi : Banyak masyarakat dan pengembang yang tidak menyadari pentingnya melestarikan bangunan tua. Kedua, peraturan Pelestarian yang Lemah:  Peraturan pemerintah mengenai pelestarian  bangunan bersejarah kurang optimal, sehingga banyak bangunan tua yang dialihfungsikan atau dibongkar. ketiga, kerusakan Properti: Karena usia bangunan, banyak kerusakan struktural dan diperlukan renovasi besar-besaran.

Upaya Pelestarian, Kegiatan konservasi yang  dilakukan meliputi program restorasi yang melibatkan pemerintah kota dan masyarakat setempat. Beberapa bangunan ikonik telah direvitalisasi dan diubah fungsinya menjadi museum dan ruang publik. Namun upaya tersebut masih memiliki keterbatasan dan memerlukan dukungan lebih lanjut, baik finansial maupun regulasi.

Kesimpulan

Kota Tua Surabaya adalah saksi bisu kekayaan sejarah kota ini, dan arsitektur kolonial  kawasan ini memainkan peran penting dalam membentuk identitas budaya kota tersebut. Pelestarian bangunan bersejarah tidak hanya melestarikan warisan arsitektural, tetapi juga melestarikan memori masa lalu masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih besar untuk mengelola dan menjaga kawasan ini agar tidak menjadi korban modernisasi

Daftar Pustaka

Kusno, A. (2013). The Appearances of Memory: Mnemonic Practices of Architecture and Urban Form in Indonesia. Duke University Press.

Nas, P. J. M. (2002). Urban Symbolism and the Built Environment in Colonial and Post-Colonial Indonesia. KITLV Press.

Pemerintah Kota Surabaya (2020). Laporan Konservasi Bangunan Bersejarah di Surabaya. Surabaya: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

Foto



Video 


https://drive.google.com/file/d/1VD8tBgZcx2AXCicvAkD0wZIgZ_Bir-pp/view?usp=drivesdk 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume materi Peran Mahasiswa Dalam Kepedulian Lingkungan Untuk Kesehatan Dan Perwujudan Indonesia Emas

Resum essay Granon

Resume materi Digital portofolio untuk generasi Rahmatan lil alamin Unusa